Hai Sahabat Literacy Militer … Pada Kesempatan Kali ini kita akan membahas Sosok Prajurit Berprestasi di lingkungan TNI, yang mampu mengharumkan nama negara ketika mengukir rekor saat melaksanakan pendidikan di Amerika Serikat, Dia adalah Mayor Inf Al Zaki, S.E., M.M.A.S., M.B.A.,.
Baca Juga :
Saya sengaja menulis artikel ini Setelah banyak yang menghubungi dengan berbagai pertayaan seperti :
- Saya anak petani, bisakah jadi TNI ?
- Saya nggak punya uang, tapi ingin mengabdi pada negara. Bagaimana caranya ?
- Bang Orang tua saya Bintara, Bisa nggak masuk Akmil ?
Dan berbagai pertanyaan lain yang bernada Pesimistis ? nggak pede ? dan nggak punya pendirian ( Karakter ). Hai Bung emangnya Petinggi TNI mau merusak organisasi ini dengan menerima kalian yang tidak layak menjadi Prajurit hanya karena uang yang nggak seberapa ?
sosok prajurit berprestasi yang akan kita angkat kali ini adalah Mayor Inf Al Zaki, S.E., M.M.A.S., M.B.A., Dari Gelarnya aja kalian pasti udah dapat menebak bahwa beliau adalah orang yang pilih tanding.
Tapi tahukan kalian, bagaimana perjalanan kisahnya hingga menjadi orang hebat bahkan saya prediksi dia akan jadi salah satu pemimpin TNI bahkan mungkin Indonesia.
Masa Anak – Anak sang sosok prajurit berprestasi
Dilahirkan di Bukit Tinggi pada 23 Oktober 1982 dari Seorang bapak yang berprofesi sebagai pengusaha bengkel dan seorang ibu yang merupakan staf BKKBN golongan II ( Pensiun Gol III ) dengan penghasilan yang tidak besar, menjadikan perjalanan masa anak – anaknya tidak mudah.
Keadaan ini bahkan membuat sang ibu harus bekerja sampingan dengan membuat kue yang diantar ke warung – warung tetangga serta menerima pesanan dari kantor saat ada rapat atau acara kedinasan lainnya.
Tak hanya itu, Keluarga Al Zaki juga harus bekerja keras dengan menjalani usaha – usaha lain seperti membuka toko kelontong di rumah ( sewa ) dan mengerjakan sawah milik orang yang juga merupakan pemilik rumah sewa yang ditempatinya.
Baca Juga : Pemanfaatan Teknologi Informasi
Kerja keras dan dedikasi orang tua berperan sangat besar bagi tumbuh kembang Al Zaki kecil, terutama dalam meyakinkan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting.
Guna membantu kehidupan keluarga, Al Zaki kecil harus menjadi seorang pedagang asongan. Walau sempat mendapat larangan dari orang tua namun hal tersebut tidak menghalangi niatnya bekerja untuk membantu orang tua.
Bahkan larangan itu justru menjadi penyemangatnya untuk makin rajin belajar dan membuktikan pada orang tua bahwa berdagang tidak menjadi penghalang dirinya untuk berprestasi.
Dan ini menjadi kenyataan, walau sambil berdagang Al Zaki kecil tetap berprestasi dengan selalu menjadi juara kelas sejak SD sampai SMP, bahkan menjadi siswa teladan di daerahnya.
Masa Remaja sang sosok prajurit berprestasi
Memasuki masa remaja, kesehariannya berdagang membuatnya mengenal banyak orang. Salah satu diantaranya adalah Babinsa 0308/Pariaman dimana dalam melaksanakan tugasnya sehari hari terlihat begitu tulus membantu masyarakat.
Sosok babinsa ini semakin membuat niatnya untuk membanggakan orang tua dengan mengabdi pada negara sebagai seorang TNI menjadi semakin Kuat.
Berbekal Informasi dari anak teman ibu yang lebih dulu masuk SMA Taruna Nusantara (TN), dimana selama sekolah mendapat akan beasiswa dan lulusannya mempunyai peluang yang lebih besar untuk masuk menjadi Taruna Akademi TNI serta Perguruan Tinggi Negeri terkenal baik dalam dan luar negeri. Informasi ini menjadikannya bertekad bulat dan bekerja keras agar dapat menjadi Siswa/ Taruna SMA TN.
Kerja kerasnya belajar sambil bekerja membuahkan hasil yang manis, dimana begitu lulus SMP, Al Zaki remaja terpilih menjadi satu dari puluhan ribu pendaftar yang berniat masuk SMA TN.
Sosok prajurit berprestasi ” Al Zaki ” Saat di SMA Taruna Nusantara ( TN )
Kehidupan baru di SMA TN, dimana semua taruna wajib tinggal di asrama yang jauh dari orang tua, sempat membuatnya mengalami “ Culture Shock “ dan ini membuat prestasinya tidak optimal.
” Culture Shock ” atau Kejutan Budaya ini mungkin dikarenakan pengalaman pertama keluar pulau Sumatera sehingga kaget bertemu dengan rekan – rekan yang terdiri dari berbagai macam Agama, Budaya, suku dan juga latar belakang keluarga yang berbeda.
Hal ini membuatnya pertama kali sadar bahwa Indonesia ternyata merupakan negara besar yang luas dan kaya akan keberagaman.
Namun tekad yang kuat dan kerja kerasnya, membuat adaptasi berjalan cepat. Hal ini pun membawa berkah sehingga prestasi pun kembali optimal.
Kehidupan sebagai Siswa SMA TN yang berdampingan dengan para Taruna Akmil yang terlihat gagah dan cerdas membuat cita citanya semakin bergelora.
Di dukung dengan sistem pengajaran yang disiplin dan pola pendidikan yang ketat membuat dirinya lebih siap dalam mendaftar Taruna Akmil baik dari segi Akademik, Jasmani dan Mental.
Test Masuk Akmil yang dijalaninya selepas lulus SMA TN berjalan dengan mulus karena persiapan yang matang, berbagai seleksi dapat dilalui dengan nilai sangat memuaskan sehingga lolos menjadi taruna Akmil tanpa biaya alias Gratis.
Kehidupan Sosok prajurit berprestasi saat di Akademi Militer ( AKMIL )
Setelah dinyatakan Lolos sebagai Calon Prajurit Taruna ( Capratar ) Akmil, dirinya harus menjalani pendidikan Candradimuka yang diikuti oleh para Calon Prajurit Taruna ( Capratar ) dari 3 Angkatan baik Darat, Laut maupun udara. Pendidikan yang merupakan langkah awalnya di Akademi Militer.
Kerja kerasnya, kembali membuat Capratar Al Zaki ditetapkan sebagai lulusan terbaik ( dari 3 Matra darat, laut dan udara ) dalam pendidikan Candradimuka saat Wisuda Jurit.
Selepas Wisuda jurit dan dilantik menjadi seorang Prajurit Taruna ( Pratar / Taruna Tingkat I ), Kebiasaan untuk selalu berbuat yang terbaik tetap tertanam dalam hatinya.
Diiringi dengan ibadah yang tekun dan belajar yang rajin, perjalanannya sebagai Taruna tingkat I dan II selalu dilalui sebagai taruna dengan nilai terbaik dari berbagai aspek.
Baca Juga : Keamanan Jaringan Sistem Informasi
Saat taruna Tingkat III ( Sermatar ) dirinya kembali diberikan amanat sebagai Komandan Resimen Korps Taruna ( Danmen Korps ) yang mengatur kehidupan seluruh taruna baik tingkat I, II dan III.
Dengan Komitmen dan dedikasinya tersebut, Dirinya mampu mengatur kehidupan taruna menjadi lebih baik tanpa hampir ada pelanggaran yang berarti.
Sang Komandan Resimen pun mampu menjadi penghubung yang handal antara Taruna, Pengasuh Resimen dan Akademil Militer sebagai lembaga pendidikan guna mengeluarkan program dan kebijakan yang mencetak para pimpinan tangguh di masa depan.
Kerja keras memang tidak akan berbohong, Al Zaki menjadi Perwira Lulusan Akademi Militer dengan predikat terbaik pada tahun 2004 dimana lulusannya diberi nama ARUPADATU ( Alumni Tidar 2004 Damai Bersatu ).
Baik dari segi Akademik, Jasmani dan kepribadian yang membuatnya berhak menerima penghargaan ADHI MAKAYASA dan TRI SAKTI WIRATAMA, yang diberikan langsung oleh Presiden saat itu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Perjalanan Karier Sang sosok prajurit berprestasi
Menyandang pangkat Letnan Dua ( Letda ) dengan status lulusan terbaik membuat sang perwira mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan satuan terbaik TNI AD ” Komando pasukan Khusus / Kopassus “.
Pendidikan Kecabangan Infantri, Pendidikan Komando bahkan pendidikan Penangulangan anti teror ( Gultor ) selalu dilaluinya sebagai yang terbaik.
Karir selama menjadi perwira pertama ( Letda, Lettu dan Kapten ) dilaluinya sebagai seorang prajurit Komando yang bertugas di berbagai daerah penugasan.
Setelah menjadi Perwira menengah berpangkat Mayor, Negara kembalinya memberikan amanah untuk mengikuti pendidikan di The United States Army Command and General Staff College ( CGSC).
Baca Juga : Sosok TNI Berprestasi
Yup … TNI AD memberikan kesempatan bagi prajuritnya yang berprestasi untuk menempuh pendidikan di Luar Negeri. Salah satunya adalah di Army Command and General Staff College / CGSC ( Sekolah Komando dan Staff AD Amerika ).
Di sela waktu yang ada, Sang Prajurit Komando memanfaatkan waktu luangnya untuk menempuh pendidikan Program Master of Military Art and Science ( MMAS ) dari US Army University. Program ini merupakan kerjasama antara CGSC dengan US Army University sebagai Award ( hadiah ) Siswa didik berprestasi.
Tak puas sampai disitu, Mayor Inf Al Zaki juga mengambil program Master Bussines of Administration ( MBA ) dari Webster University.
Artikel Menarik :
Hal ini merupakan sesuatu yang luar biasa, karena ditengah padatnya pendidikan di CGSC dan US Army Univesity dirinya masih mampu berbagi waktu dengan kuliah di Webster University.
Lebih hebat lagi 3 pendidikan ini ( CGSC, MMAS dan MBA ) beliau selesaikan secara bersamaan dengan waktu yang sangat singkat yaitu dalam kurun 1 Tahun.
Dan ini membuatnya menjadi Perwira TNI AD pertama yang namanya tercatat di Wall of Fame US Army Command dengan menyandang 2 Gelar sekaligus M.M.A.S. dari US Army University dan M.B.A. dari Webster University.
Demikian biografi singkat seorang sosok prajurit berprestasi Mayor Inf Al Zaki, Penulis berharap hal ini dapat memotivasi para calon – calon Prajurit bahwa “ KERJA KERAS TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASIL “ dan memberikan gambaran bahwa dalam proses seleksi masuk TNI sama sekali tidak dipungut biaya alias Gratis.