Essay Militer Optimalisasi SDM Prajurit

Essay Optimalisasi Sumber Daya Manusia Prajurit TNI AD

2 Komentar
X
Bagikan

OPTIMALISASI PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA GUNA MEWUJUDKAN PRAJURIT TNI AD YANG PROFESIONAL DAN UNGGUL DALAM RANGKA MENDUKUNG KEMAJUAN BANGSA

Pendahuluan

Pada pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011 konsep Trade 4.0 mulai dikemukakan. Dimana sebelumnya lebih terkenal istilah “Revolusi Teknologi” atau “Revolusi Digital”. Revolusi Industri 4.0 atau perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang dimana laptop dan robotic menjadi dasar. Dan setiap perubahan besar akan selalu membawa pengaruh di semua bidang tak terkecuali bidang militer. Revolusi Industri 4.0 akan mengubah cara cara berperang menjadi sama sekali baru, loncatan teknologi yang tremendous cepat akan melahirkan ide ide baru yang diterapkan dalam system persenjataan militer sehingga mannequin mannequin peperangan menjadi unpredictable atau susah ditebak, kecanggihan senjata yang mengedepankan teknologi digital dengan mudah mengambilalihan kendali langsung dari ruang siber tanpa perlu menyusupkan orang seperti dalam pertahanan konvensional. Menghadapi perubahan yang sangat cepat itu organisasi militer di seluruh dunia berlomba lomba melakukan peningkatan kompetensi prajurit pada penguasaan teknologi Komputer, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerjasama secara kolaboratif dan kemampuan untuk terus belajar serta adaptif terhadap perubahan lingkungan. Salah satu fungsi yang diharapkan mampu mendukung program tersebut adalah fungsi pembinaan sumber daya manusia’ namun kenyataan masih banyak terjadi persoalan baik intern maupun ekstern yang menghambat berjalannya program tersebut dan hal ini Melatar belakangi permasalahan yang menyebabkan program pembinaan SDM TNI AD yang profesional dan unggul belum sepenuhnya dengan berjalan optimum.

Baca Juga : Analisa Alutsista Indonesia

Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas maka penulis memperoleh gambaran tentang Identifikasi persoalan yang muncul dalam pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia TNI AD yaitu : pertama, Rekrutmen prajurit ; kedua, Pendidikan dan latihan di lingkungan TNI AD dan; ketiga, Perawatan personel. Dari ketiga persoalan tersebut maka penulis dapat Merumuskan masalah yaitu Bagaimana optimalisasi pembinaan sumber daya manusia guna mewujudkan SDM TNI AD yang profesional dan unggul guna mendukung kemajuan bangsa ?

Kami menilai bahwa Pentingnya memecahkan masalah dalam penulisan essay militer ini adalah dapat memberikan saran tentang upaya upaya yang dapat dilaksanakan oleh Bapak KSAD selaku pimpinan tertinggi TNI AD, sedangkan untuk penulisan essay ini  Metode digunakan adalah deskriptif analisis yaitu mengalisa permasalahan dengan menggambarkan permasalahan sesuai information dan fakta yang terjadi dilapangan melalui pendekatan empiris atau pengalaman penulis selama berdinas di TNI AD

            Nilai guna  dari penulisan essay militer ini adalah diharapkan dapat menggambarkan permasalahan yang terjadi dalam rangka optimalisasi program pembinaan SDM kepada seluruh pembacadan Maksudnya adalah memberikan gambaran kepada komando atas tentang upaya upaya yang dapat dilaksakanan dalam membuat kebijakan program pembinaan SDM Prajurit dan ASN TNI AD, sedangkan Tujuan adalah memberikan saran dan masukan kepada Komando Atas tentang upaya upaya yang dilakukan dalam mengoptimalkan program Pembinaan SDM TNI AD. Ruang lingkup dari penulisan ini meliputi pendahuluan, pembahasan dan penutup dengan Pembatasan pada pembinaan SDM Prajurit TNI AD.

Pembahasan

            Indonesia akan menjadi maju dan sejajar dengan negara negara besar lainnya apabila memiliki sumberdaya manusia yang profesional dan unggul, hal ini karena kedepan permasalahan akan sangat sulit diprediksi serta permasalahan tersebut akan berbasis Komputer dan robotic. Seperti yang telah diuraikan diatas dalam mengoptimalkan program bela negara telah diidentifikasi beberapa persoalan yang menghambat yaitu pertama, Rekrutmen Prajurit; kedua, Pendidikan dan latihan di lingkup TNI AD; ketiga, Perawatan personel. Dan sesuai metode pemecahan permasalahan ( Kodiklat,2010) bahwa setelah diidentifikasi, maka persoalan dipersempit sehingga dapat dianalisa sesuai kemampuan penulis

Belum optimalnya sistem Rekrutmen/penerimaan Prajurit

            Permasalahan pertama yang akan kami bahas dalam Essay Militer ini adalah tentang belum optimalnya rekrutmen prajurit TNI AD dalam mendapatkan prajurit yang mempunyai kualitas sesuai yang dibutuhkan oleh TNI AD, sesuai dengan information yang kami dapat bahwa saat ini jumlah personel prajurit TNI AD berjumlah 318.000 personel (Liputan 6.com, 2019) untuk ditugaskan diseluruh Indonesia fakta menyebutkan bahwa TNI AD kekurangan personel untuk ditugaskan di wilayah perbatasan serta tenaga ahli kesehatan dan teknologi informasi (goriau.com, 2019). Knowledge dan fakta ini mengindikasikan bahwa salah satu alasan yang menyebabkan belum optimalnya pembinaan SDM TNI AD adalah belum optimalnya system rekrutmen/penerimaan calon prajurit dilingkungan TNI AD dalam menjaring potensi potensi pemuda yang memiliki kualitas dan kuantitas sesuai yang dibutuhkan oleh organisasi TNI AD.

            Dari information dan fakta yang ada tentunya Harapan dan keinginan seluruh masyarakat indonesia termasuk diantaranya penulis bahwa komando atas mampu mengoptimalkan program pembinaan SDM dengan merencanakan dan menyediakan tenaga dan personel yang berkualitas unggul sesuai kebutuhan

            Sesuai dengan pengertian manajemen SDM ( Gary Dessler,1997 ) yang mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan-kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk melaksanakan aspek personil atau orang-orang dari pekerjaan manajemennya, termasuk perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan penilaian. Manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang efektif untuk tercapainya berbagai tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional dan internasional sedangkan menurut ivancevich manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan yang efektif dari manusia serta meneliti hal hal baru yang dapat atau harus dilakukan untuk menjadikan orang yang bekerja lebih efektif.  Dari pengertian ini dapat Analisa hubungan sebab akibat permasalahan tersebut, yaitu sebab masih lemahnya system perekrutan calon prajurit TNI AD berakibat pada belum optimalnya program pembinaan SDM TNI AD

            Dalam upaya optimalisasi system perekrutan calon TNI AD tentunya ada beberapa Kendala dan kelemahan  yang terjadi di lapangan. Kendala adalah masih belum meratanya kualitas Pendidikan dan kesehatan diwilayah NKRI sedangkan kelemahannya adalah masih adanya oknum oknum yang menyalahgunakan kekuasaan dan jabatannya untuk ikut campur dalam system perekrutan calon TNI AD.

            Dari uraian diatas tentunya harus ada upaya yang dilakukan guna mengoptimalkan system perekrutan TNI AD dengan memaximalkan Kekuatan dan peluang yang organisasi TNI AD miliki Kekuatan  tersebut adalah sudah tersebarnya instalasi rumah sakit dan fasilitas kesehatan TNI AD diseluruh indonesia guna melayani para calon TNI AD serta peluang yang dimilki adalah motivasi atau kemauan masyarakat terhadap keinginan meningkatnya sumberdaya manusia relatif tinggi dan sangat antusias, dari kekuatan dan peluang tersebut ada beberapa upaya dapat dilakuan  dalam memaximalkan peran masyrakat antara lain yaitu : pertama, Memberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang system perekrutan calon TNI AD kepada panitia maupun peserta seleksi calon prajurit TNI AD; kedua, Transparansi system penerimaan calon prajurit TNI AD; Ketiga, menggunakan semua media yang ada terutama web dan media sosial dalam pelaksanaan pendaftaran dll.

Belum Optimalnya Pendidikan dan latihan di lingkungan TNI AD

            Permasalahan kedua yang mempengaruhi belum optimalnya program pembinaan sumber daya manusia adalah belum optimalnya Pendidikan dan latihan yang ada dalam organisasi TNI AD. Pendidikan dan latihan personel TNI Angkatan Darat pada hakekatnya adalah membentuk pribadi tangguh, pengembangan dan peningkatan mutu serta kemampuan dari personel untuk mendukung terlaksananya tugas. Sumber daya manusia TNI Angkatan Darat sebagai salah satu komponen utama dalam rangka memelihara dan mempertahankan kesiapan alutsista harus dibekali dengan kecakapan teori dan praktek yang didapatkan melalui pendidikan dan latihan. Pelaksanaan pendidikan dan latihan saat ini dilakukan melalui program yang direncanakan, namun belum sepenuhnya menghasilkan kualitas yang profesional yaitu yang mampu dan handal dalam melakukan tugas sesuai dengan bidang dan keahliannya. Karena sesuai dengan information dan fakta dilapangan masih banyak pajurit TNI AD yang belum mengerti tugas dan fungsinya di dalam tubuh organisasi TNI AD. Knowledge dan fakta ini meruapakan salah satu alasan mengapa program pembinaan SDM TNI AD belum berjalan sesuai yang diharapkan.

            Harapan dan keinginan penulis dalam Essay Militer ini tentunya adalah pembinaan sumber daya manusia TNI AD dapat berjalan dengan optimum sehingga tercipta atau terwujudnya personel dan prajurit prajurit yang unggul serta profesional. Dengan prajurit yang unggul profesional tentunya tugas pokokTNI AD akan dapat terlaksana dengan baik sehingga tercipta stabilitas pertahanan dan keamanan yang baik, hal ini merupakan syarat utama agar pembangungan dan trade nasional meningkat dan terwujudnya Indonesia yang maju sejajar dengan negara negara besar lainnya seperti Amerika, Jepang, Rusia dan China

            Menurut teori NKK atau Niat + kesempatan = kejahatan yang dipopulerkan oleh kepolisian republik indonesia dalam menggungkap apa dan menanggulangi kejahatan maka dapat dianalisa hubungan sebab akibat mengapa program Pendidikan dan latihan dilingkungan berjalan kurang optimum Disebabkan masih belum terlaksananya 10 komponen Pendidikan yang harus dijalankan oleh satuan Pendidikan dilingkungan TNI AD, hal ini berakibat pada belum optimalnya program pembinaan sumberdaya manusia prajurit TNI AD.

            Dalam upaya mengoptimalkan program Pendidikan dan latihan akan ditemui beberapa Kendala dan kelemahan  yang terjadi di lapangan. Kendala pertama tenaga pendidik yang dimiliki oleh TNI AD belum sepenuhnya memenuhi syarat untuk mengajar dimana masih banyak tenaga pendidik yang belum mengikuti kursus Gumil serta masih banyak yang belum mengambil jenjang Pendidikan sarjana; kedua adalah fasilitas Pendidikan, Fasilitas yang ada di tempat pendidikan masih belum terpenuhi secara maksimal. Masih banyak Lembaga Pendidikan yang fasilitas mess dan tempat tidurnya belum sesuai dengn kapasitas peserta didik sedangkan kelemahannya adalah pertama, Kurikulum Pendidikan, Kurikulum saat ini yang dilaksanakan oleh satdik sudah banyak yang tertinggal dengan cepatnya perubahan industri dan teknolgi yang secara langsung berpengaruh terhadap taktik dan strategi berperang di period fashionable; kedua, Anggaran yang dimiliki satuan Pendidikan dilingkungan TNI AD sangat terbatas dan hal ini sangat berpengaruh terhadap proses jalannya program Pendidikan dan latihan.

            Dari kendala dan kelemahan yang telah kami uraikan diatas harus ada upaya- upaya yang dilakukan dapat dilakukan dalam rangka mengoptimalkan Pendidikan dan latihan dilingkungan TNI AD yang secara langsung maupun tidak akan sangat berpengaruh terhadap optimalisasi pembinaan SDM TNI AD dengan menggunakan Kekuatan dan peluang yang  dimiliki. Salah satu Kekuatan  tersebut adalah sudah tertatanya Lembaga Pendidikan TNI AD disetiap kotama dan pusat kesenjataan masing masing dimana tiap Kodam memiliki Rindam masing masing. Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi oragnisasi TNI AD sehingga proses optimalisasi Pendidikan dan latihan dapat lebih mudah dioptimalkan, sedangkan Peluang yang dimiliki adalah dengan adanaya kebijakan bapak KSAD tentang Pendidikan dimana Pendidikan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap personel untuk mengembangkan pendidikannya, dari kekuatan dan peluang tersebut ada beberapa upaya-upaya yang harus dilakukan dalam memaximalkan Program Pendidikan dan latihan dalam pembinaan sumberdaya manusia. yaitu : pertama,  Memberikan pelatihan para Komandan satuan serta tenaga pendidik agar memiliki kemampuan untuk mentransfer ilmu yang dimiliki agar mudah diterima oleh peserta didik kedua, memberikan peluang yang luas bagi prajurit terutama bagi tenaga pendidik untuk melanjutkan Pendidikan umumnya di universitas agar tercipta personel yang unggul Ketiga, melakasanaan pengawasan dan evaluasi terhadap jalannya proses Pendidikan yang ada.

Belum optimalnya fungsi Perawatan Personel

            Permasalahan terakhir yang akan kami bahas dalam essay militer ini guna mengoptimalkan program pembinaan SDM TNI AD yaitu belum optimalnya fungsi perawatan personel  dimana sesuai dengan information yang kami dapatkan bahwa masih banyaknya anggot aktif maupun yang telah memasuki masa pensiun belum memiliki rumah pribadi yang layak huni, salah satu faktanya adalah maraknya proses pengusiran dari rumah dinas dikarenakan sudah tidak ada hak untuk menempati rumah dinas dengan berbagai alasan. Knowledge dan fakta ini mengindikasikan bahwa salah satu alasan belum dapat optimalnya program pembinaan SDM TNI AD adalah lemahnya fungsi perawatan personel di satuan lingkungan TNI AD.

            Sesuai dengan uraian diatas maka timbul Harapan dan keinginan penulis Essay Militer agar fungsi perawatan personel dilingkungan TNI AD adapat berjalan dengan optimum sehingga dapat secara langsung dirasakan oleh prajurit yang secara langsung juga akan berpengaruh terhadap proses optimalisasi program pembinaan SDM.

            Dalam teori Ekuivalensi yang mengatakan bahwa “ le situation sie quanon” ( Von buri, 1873) yang berarti syarat adalah sebab dan semua syarat mempunyai nilai yang sama sehingga hilangnya syarat akan menyebabkan akibat yang berbeda, dari teori ini penulis dapat Analisa hubungan sebab akibat  belum optimalnya program pendidikan dan latihan dilingkungan TNI AD yaitu sebab  masih banyaknya tenaga pendidik yang belum memiliki sertifikasi selaku Gumil dan terbatasnya anggaran pendidikan berakibat terhambatnya proses belajar mengajar dan latihan di satuan Pendidikan dil lingkungan TNI AD serta berpengaruh terhadap program pembinaan SDM secara keseluruhan.

             Dalam upaya mengoptimalkan pendidikan dan latihan tentunya terdapat beberapa Kendala dan kelemahan  yang terjadi. Kendala tersebut antara lain adalah pertama, terbatasnya anggaran dan sarpras yang dimiliki oleh satuan satuan Pendidikan di lingkungan TNI AD kedua, lemahnya kualitas tenaga pendidik dalam mentransfer ilmu yang dimiliki kepada oeserta didik  sedangkan kelemahannya adalah perkembangan lingkungan masyarakat dan teknologi yang sanagat cepat.

            Dari uraian diatas tentunya harus ada upaya yang dilakukan guna  meningkatkan program Pendidikan dan latihan di lngkungan TNI AD agar tercapai sasaran sesuai yang direncanakan dengan memaximalkan Kekuatan dan peluang yang dimiliki. Kekuatan  tersebut adalah Pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki oleh para tenaga pendidik dapat menutupi kelemahan di kualitas mendidik dan mengajar serta peluang SDM generasi muda saat ini yang jauh lebih baik dari generasi sebelumya sehingga memiliki kecerdasan, kemampuan dan pengertian yang baik sehingga prajurit prajurit muda lebih cepat menerima pengajaran yang diberikan. Upaya dapat dilakuan oleh komando atas  memaximalkan program dan Pendidikan antara lain yaitu: pertama, mewajibkan kepada seluruh tenaga pendidik untuk mengikuti kursus atau pendidikan lanjutan guna meningkatkan kemampuan dalam mendidik dan mengajar kedua,  memprioritaskan penambahan anggaran di bidang Pendidikan dan latihan Ketiga, memberikan reward/hadiah maupun punishment/hukuman kepada Lembaga lemabaga Pendidikan dilingkungan TNI AD guna memotivasi agar selalu berbuat yang terbaik

Penutup

            Dari latar belakang masalah serta pembahasan yang telah diuraikan diatas maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal tentang optimalisasi pembinaan SDM guna mewujudkan prajurit TNI AD yang profesional dan unggul dalam rangka mendukung kemajuan bangsa yaitu bahwa Pertama,  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat yang menimbulkan revolusi trade 4.zero merupakan konsekuensi logis dari upaya pembangunan dan pengembangan organisasi TNI AD yang profesional.   Terkait dengan hal tersebut maka kualitas sumber daya manusia merupakan titik sentral dalam mengawaki alutsista alutsista fashionable yang dimiliki oleh TNI AD.; Kedua, Dalam upaya mengoptimalkan program pembinaan SDM masih ditemui beberapa persoalan yang menghambat antara lain : A. Belum optimalnya proses atau system rekrutmen/penerimaan calon prajurit TNI AD sesuai dengan kualitas dan kebutuhan organisasi B. Belum optimalnya program Pendidikan dan latihan yang ada dalam mencetak prajurit TNI yang profesionL dan unggul C. Lemahnya fungsi perawatan personel di lingkungan TNI AD ; Ketiga Tugas TNI AD akan terdukung secara maksimal bila prajurit yang mengawakinya profesional dan unggul dalam arti memiliki kemampuan baik dari segi fisik, kesehatan maupun kecerdasan.

            Guna mengoptimalkan program pembinaan SDM guna mewujudkan prajurit TNI AD yang profesional dan unggul Kami menyarankan  kepada komando atas terutama bapak KASAD selaku pimpinan tertinggi di TNI AD agar menghimbau kepada seluruh jajaran TNI AD untuk berkomitmen bersama dalam mewujudkan prajurit prajurit yang handal serta memberikan penambahan anggaran di bidang pendidikan dan latihan

            Demikiaan essay militer yang kami buat dengan judul “ OPTIMALISASI PEMBINAAN SDM  GUNA MEWUJUDKAN PRAJURIT TNI AD YANG PROFESIONAL DAN UNGGUL DALAM RANGKA MENDUKUNG KEMAJUAN BANGSA “, kami menyadari masih banyak kesalahan dalam penulisan karya tulis ini sehingga kami mengharapkan koreksi dam masukan agar karya ini dapat menjadi lebih baik.

Jangan Lupa juga bagi dan share bila dirasakan artikel ini bermanfaat serta kritik dan saran bila ada kekurangan baik komen di kolom komentar atau email ke alamat email admin. Terima Kasih Wassalamualaikum Wr Wb

DAFTAR PUSTAKA

  1. Dessler,gary, 2002. Human Useful resource Administration. Germany : Vikas;
  2. Kodiklat TNI AD, 2010. Metode Pemecahan Permasalahan. Bandung : Kodiklat;
  3. UUD NRI 1945;
  4. UU no three tahun 2002 tentang pertahanan negara;dan
  5. UU no 34 tahun 2004 tentang TNI.

Baca Juga

error: Alert: Content is protected !!