Jelaskan hukum dasar yang menjadi pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara
Jelaskan penyimpangan yang Ada pada masa orde baru

Jelaskan penyimpangan yang Ada pada masa orde baru

X
Bagikan

Blog Militer: Jelaskan Penyimpangan yang Ada pada Masa Orde Baru-Masa Orde Baru adalah era pemerintahan di Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dari tahun 1966 hingga 1998. Selama masa ini, terjadi banyak penyimpangan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, demokrasi, serta tata kelola pemerintahan yang baik. Berikut adalah beberapa penyimpangan yang ada selama masa Orde Baru:

Jelaskan Penyimpangan yang ada pada Masa Orde Baru

  1. Pelanggaran Hak Asasi Manusia: Pemerintahan Orde Baru dikenal karena pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis. Terjadi penangkapan, penyiksaan, dan penghilangan paksa terhadap aktivis politik, pembangkang, dan warga sipil yang dianggap mengancam rezim. Contoh terkenal adalah tragedi Tanjung Priok pada tahun 1984 dan peristiwa 1997-1998 yang melibatkan kekerasan terhadap mahasiswa.
  2. Keterbatasan Kebebasan Berpendapat: Pemerintahan Orde Baru membatasi kebebasan berpendapat dan pers dengan memberlakukan pembatasan terhadap media, sensor informasi, dan menekan oposisi politik. Hal ini menghambat perkembangan demokrasi yang seharusnya memungkinkan pertukaran ide dan pandangan yang beragam.
  3. Korupsi dan Nepotisme: Rezim Soeharto diduga terlibat dalam korupsi dan nepotisme yang melibatkan pengalihan dana publik kepada keluarga dan kroni-kroninya. Hal ini mengakibatkan ketidakadilan ekonomi dan menciptakan ketidaksetaraan yang signifikan dalam pemerintahan.
  4. Pembatasan Hak Minoritas: Beberapa kelompok minoritas, seperti etnis Tionghoa-Indonesia, menghadapi diskriminasi dan keterbatasan hak-hak mereka selama masa Orde Baru. Mereka sering menjadi sasaran kebijakan diskriminatif dan ketegangan sosial.
  5. Pemilihan Tidak Bebas dan Adil: Selama masa Orde Baru, pemilihan sering kali tidak bebas dan adil. Rezim secara ketat mengendalikan proses pemilihan dan hasilnya sering dipengaruhi oleh kebijakan yang mendukung penguasa.
  6. Pembatasan Kebebasan Beragama: Pemerintah Orde Baru juga membatasi kebebasan beragama, terutama terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai “aliran sesat” atau mengancam stabilitas sosial. Ini menciptakan ketegangan antaragama dan ketidakadilan dalam kebebasan beragama.

Penyimpangan-penyimpangan ini menciptakan suasana politik dan sosial yang otoriter dan repressif selama masa Orde Baru. Akibatnya, banyak aktivis dan warga sipil yang berani berbicara terhadap pemerintahan atau mencoba memperjuangkan hak-hak mereka menderita, dan Indonesia mengalami ketidakstabilan sosial dan politik. Masa Orde Baru berakhir pada tahun 1998 setelah berbagai protes rakyat dan tekanan internasional, membuka jalan menuju era reformasi yang mencoba memperbaiki sebagian besar masalah-masalah tersebut

Baca Juga

error: Alert: Content is protected !!