Modernisasi Alutsista KRI Usman Harun literacy militer

Modernisasi Alutsista, KRI Usman-Harun pasang rudal baru

X
Bagikan

Semangat pagi Blog Militer IndonesiaModernisasi Alutsista, Usman-Harun pasang rudal baru, Sahabat kali ini kita akan membahas modernisasi alutsista KRI Usman Harun yang memasang rudal baru guna menghadapi ancaman yang berasal dari luar negeri di laut Indonesia

Rencana Angkatan Perang Republik Indonesia “TNI” dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas Alutsista terus bergulir.baik alustsista yang dimiliki oleh TNI AD, TNI AL maupun TNI AU.

Setelah TNI Angkatan Udara bergerak cepat untuk mencari pesawat tempur canggih generasi ke 5 untuk menggantikan jet tempur F-5 yang mulai usang. TNI AD dan TNI AL juga merencanakanan untuk modernisasi alutsista yang mereka miliki agar sesuai dengan ancaman yang akan dihadapi di masa mendatang.

Salah satunya TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat akan segera meningkatkan kualitas persenjataan yang dimiliki oleh KRI Usman-Harun. Sebuah KRI andalan Indonesia dalam menjaga kedaulatan NKRI di wilayah lautan dari segala ancaman yang datang.

Persenjataan KRI Usman Harun saat Ini

Seperti dilansir oleh wikipedia bahwa saat ini sebenarnya Senjata canggih telah melengkapi KRI, Dimana telah didukung oleh Platform System yang baik, di antaranya, Radar Navigasi, Radar Surveillance untuk mendukung pengamatan udara serta Radar Tracker Senjata untuk mengendalikan arah dan elevasi secara akurat terhadap sasaran.

Meriam 76 mm Otomelara Super Rapid Gun (OSRG) dan 30 mm di lambung kanan dan kiri kapal yang dapat berperan sebagai CIWS (Close in Weapon System) jika ada bahaya udara mengancam kapal tersebut.

Kelengkapan system sensor senjata juga dilengkapi dengan EOTs (Electro Optical Tracker System) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh camera video yang ada. Sebagai kapal frigate, KRI Usman harun ini juga dilengkapi sensor bawah air yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air yaitu sonar.

Sistem Propulsi maupun pesawat-pesawat bantu yang ada di kapal tersebut dikontrol secara computerisasi oleh IPMS (Integrated ang cukup Platform Manajemen System) sehingga jika ada kerusakan/failure pada salah satu system kapal akan terdeteksi secara dini.

Secara rinci kapal perang tipe F2000 Corvette ini memiliki 1 meriam Oto Melara 76 mm, 2 meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm, dan peluncur tripel torpedo BAE System 324 mm untuk perang atas air dan bawah air.

Selain itu, dilengkapi pula dengan 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan-ke- udara VLS MBDA MICA (BAE System), 2 set 4 tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet. Dua sistem arsenal inilah yang cukup mengganggu pertahanan musuh, baik dari udara ataupun permukaan laut.

Kapal perang ini memiliki panjang 95 meter, lebar 12,7 meter, dengan berat 2.300 ton. Dengan kemampuan mesin 4 x MAN 20 RK270 Diesel, kapal ini memiliki kecepatan 30 knot. Kapal terbaru yang nantinya masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmatim ini, dilengkapi dengan Radar dan Avionik Sonar: FMS 21/3 Hull Mounted Sonar buatan Thales, Prancis.

Namun dengan meningkatnya kualitas ancaman yang terjadi di Perairan Indonesia, perlu kiranya ada Modernisasi Alutsista, KRI Usman-Harun pasang rudal baru yang dilekatkan pada KRI ini, terutama pada sistem persenjataan dan rudal yang mereka miliki.

Apa saja Modernisasi Alutsista KRI Usman – Harun ?

Kapal Korvet Multirole dengan no lambung Kapal 359 yang saat ini dipersenjatai rudal anti kapal Exocet MM40 Block 2 akan di modernisasi dengan rudal Exocet MM40 Block 3 dengan daya jangkau yang lebih jauh.

Selain itu KRI Usman-Harun juga akan diperbaharui sistem Radar STIR Eo mk 2 dan sistem pengendalian Kebakaran Eo serta penambahan Rudal jarak pendek Mica VL.

Setelah KRI Usman – Harun maka Modernisasi akan dilanjutkan dengan kapal korvet kelas lainnya yaitu KRI Bung Tomo (357) dan KRI John Lie (358)

Modernisasi KRI Usman – Harun diperkirakan akan menelan dana senilai US$60 juta hal ini sesuai dengan informasi yang dilansir oleh majalah militer terkenal luar negeri jane

Hal ini diketahui setelah diketahui adanya penandatangan kontrak antara Thales dan BUMN Len Industri pada 10 Maret untuk memodernisasi sistem kapal perang Usman – Harun, yang mulai beroperasi pada Agustus 2014 setelah dibeli dari Brunei.

Modernisasi ini akan membuat KRI Usman-Harun akan menjadi lebih canggih sehingga berharap ancaman – ancaman di perbatasan Indonesia dan negara tetangga lainnya akan dapat teratasi.

Dimana masuknya Kapal kapal nelayan di wilayah perairan NKRI dengan melakukan pencurian ikan di wilayah kedaulatan kita tentunya sangat merugikan kita.

Konflik laut China Selatan juga harus segera dicari pencegahannya, dimana RRC telah berani mengklaim bahwa perairan Natuna merupakan bagian berdaulat dari negaranya.

Maka tak pelak Modernisasi alutsista TNI harus segera dilaksanakan, dan dengan modernisasi KRI Usman Harun akan menjadi awal dari modernisasi alutsista TNI lainnya.

Baca Juga

error: Alert: Content is protected !!