tips-psikotes-epps

Tips dan Cara Mengerjakan Tes Psikotes EPPS TNI-POLRI dan PNS

X
Bagikan

Hai sobat blog militer yang berbahagia, kembali bertemu dengan saya Cak Acuk sebagai mimin literacymiliter.com, Pada kesempatan yang sebelumnya kita telah membahas beberapa jenis Psikotes dan Tips mengerjakannya. Seperti Gambar Pohon Psikotes, Tes Psikologi Gambar orang dan juga Psikotes Deret Gambar dan Wartegg Test. kali ini kita akan lanjutkan tips Mengerjakan tes Psikotes EPPS Khususnya dalam seleksi TNI-POLRI dan PNS.

cara-mengerjakan-tes-psikotes-epps

Tes Psikologi /Psikotes EPPS

EPPS ( Edward Personal Preference schedule ) merupakan salah satu jenis dalam Tes Psikologi atau Psikotes yang biasa di lakukan dalam pelaksanaan seleksi TNI-POLRI dan PNS serta juga karyawan swasta.

Psikotes EPPS sendiri adalah tes yang Kepribadian yang didasarkan terhadap 15 Variabel, dimana dari hasil jawaban tersebut akan dapat diketahui Karakter individu termasuk seberapa besar motivasi dan kebutuhannya.

Tes ini sendiri disusun berdasarkan konsep manifes Henry A. Murray pada tahun 1959, yang pada awalnya digunakan sebagai alat riset dan konseling karena dapat dengan cepat mengukur variable kepribadian sesorang dari hasil jawabannya.

Interpretasi Tes Psikologi EPPS

Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa Interpretasi tes EPPS digunakan untuk menilai 15 Variabel Kepribadian seseorang atau individu antara lain :

1. Achievement / Prestasi – Interpretasi Tes Epps yang pertama adalah untuk mengetahui motivasi/dorongan seseorang untuk mencapai hasil belajar / bekerja yang maximal. Termasuk diantara untuk terus bekerja lebih baik dari orang lain.

Sehingga semakin besar skor achievement maka menunjukkan semakin besar dorongan untuk bekerja secara maksimal dan skor yang kecil menunjukkan kurangnya dorongan untuk meraih prestasi.

2. Deference / Rasa Hormat – Interpretasi yang kedua adalah menunjukkan rasa hormat seorang Individu, atau Dorongan untuk mendapat rasa hormat dari orang lain serta dorongan memuji hasil kerja orang lain.

Jadi semakin besar Skor deference maka menunjukkan kepribadian yang cenderung mudah dipengaruhi orang lain sedang semakin kecil skornya makin semakin teguh hati dan fokus pada diri sendiri.

3. Order / Keteraturan – Interpretasi epps berikutnya adalah kebutuhan atau dorongan untuk memiliki pekerjaan yang teratur dan direncanakan dengan baik.

Semakin tinggi Skor Order maka dorongannya untuk memiliki hidup yang teratur akan lebih besar, dan skor yang rendah menunjukkan kepribadian dengan kecenderungan hidup yang kurang teratur.

Baca Juga : Gambar Orang Psikotes

4. Exhibition / Pamer – Penilaian yang keempat dalam tes EPPS adalah dorangan untuk menjadi pusat perhatian atau menceritakan keberhasilan diri.

Maka semakin tinggi Skor Exhibtion maka lebih besar kecenderungan sesorang individu untuk memamerkan diri atau menceritakan keberhasilan diri. Begitu juga sebaliknya makin rendah maka akan makin rendah hati atau bahkan cuek dan tidak peduli lingkungan.

5. Autonomy / Otonomi – adalah mengukur kecenderungan individu untuk menyatakan diri atau mengambil keputusan dan melakukan suatu kebiasaan yang tak biasa dilakukan orang lain.

Jadi interpretasinya adalah semakin besar skor Autonomy akan menunjukkan kebutuhan individu untuk bertindak bebas sesuai keinginan dan semakin kecil skornya berarti semakin rendah kebutuhan individu berbuat bebas atau bahkan justru ketergantungan yang tinggi pada seseorang bila skor semakin kecil.

6. Affiliation / Afiliasi – Variabel ke enam yang dikukur dalam tes EPPS adalah Afiliation atau Dorongan berafiliasi atau bekerjasama serta berpartisipasi dalam kelompok.

Interpretasinya semakin besar skor Affiliation maka akan menunjukkan dorongan semakin seorang individu untuk bekerjasama dan semakin tinggi loyalitas terhadap lingkungan sosial sedangkan semakin kecil skornya berarti mempunyai kecenderungan untuk menjadi pribadi yang tertutup lebih besar.

7. Intraception / Intrasepsi – Variabel berikutnya adalah intrasepsi atau Dorongan menilai dan mengoreksi serta mengevaluasi diri Sendiri.

Interpretasi dari variabel ini adalah semakin besar skor maka akan menunjukkan dorongan individu untuk introspeksi, menilai dan mengevaluasi diri dan perasaannya semakin besar sedangkan semakin kecil skornya berarti dorongan untuk berbuat secara logika semakin besar bahkan mengabaikan perasaan.

8. Succorance – Variabel tes psikologi kepribadian yang mengukur besarnya dorongan untuk ketergantungan pada orang lain / mengharapkan pada orang lain.

Jadi interpretasinya adalah semakin besar skor Autonomy akan menunjukkan semakin besarnya dorongan untuk bergantung pada orang lain dan semakin kecil skornya berarti semakin besar kemeungkinan dorongan untuk menjadi manusia yang bebas dan acuh terhadap lingkungan.

Artikel Pilihan : Berat Badan Ideal Rekrutmen TNI-POLRI

9. Dominance / Dominasi – Adalah mengukur dorongan seorang individu untuk mendominasi dalam lingkungan sosial serta mengukur juga dorongan seseorang untuk memimpin.

Interpretasi Variabel ini adalah semakin besar Skor maka menunjukkan dorongan besar untuk menjadi seorang pemimpin bahkan seorang Diktator dan semakin kecil skornya berarti menunjukkan semakin kecilnya dorongan untuk mendominasi lingkungan sekitar.

10. Abasement / Rendah Diri – Variabel ini mengukur kepribadian sesorang untuk menjadi seorang yang rendah diri dan selalu merasa bersalah atas segaa kejadian.

Jadi penilaian dalam variabel tes EPPS yang ke sepuluh ini adalah semakin besar skornya akan semakin besar pula dorongan seorang individu untuk menjadi seorang yang rendah diri dan selalu menyalahkan diri sendiri dan kebalikannya semakin kecil skor Abasement akan semakin besar kemungkinan seorang Individu untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

11. Nurturance / Pengasuhan – Variabel berikutnya adalah mengukur dorongan individu untuk menjadi seseorang yang terbuka terhadap lengkungan sosialnya.

Interpretasi dari variabel Nurturance adalah semakin tinggi skornya adalah memungkinkan mempunyai dorongan individu yang terbuka dan suka menolong orang lain kebalikannya semakin kecil skornya maka makin besar kemungkinan dorongan seseorang untuk menjadi seorang pribadi yang tertutup.

12. Change / Perubahan – Dalam variabel Change ini menunjukkan dorongan dan ketertarikan dalam situasi baru atau kesenangan akan perubahan situasi.

Individu yang hasil tes EPPSnya semakin besar variable Change berarti menunjukkan semakin besar ketertarikan akan situasi baru termasuk diantaranya dalam cara memimpin dan semakin kecil skornya berarti menunjukkan sebagai Individu yang lebih menyukai suasana yang rutin dan monoton.

13. Endurance / Ketahanan – Variabel kepribadian ke tiga belas ini mengukur dorongan individu dalam ketahanan bekerja atau menilai tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaannya.

Jadi interpretasi dan penilaian variable endurance adalah semakin besar skornya maka akan semakin besar kemungkinan dorongan sesorang untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan semakin kecil skornya akan menunjukkan kemungkinan semakin besar untuk lepas dari tanggung jawab pekerjaan.

14. Heterosexual / Heteroseks – Adalah dorongan ketertarikan terhadap lawan jenis atau dorongan untuk berupaya mendapatkan perhatian dari seorang wanita ( Bila Laki – laki ) atau sebaliknya.

Penilaian dari variabel ini adalah semakin tinggi skornya akan semakin tinggi dorongan individu untuk bergaul dengan lawan jenis dan semakin rendah skornya maka akan menunjukkan seorang individu yang tidak mudah tertarik terhadap lawan jenis.

15. Aggression / Agresi – Mengukur dorongan seorang individu untuk kemungkinan berkonfrontasi dan agresivitas terhadap orang lain.

Interpretasi Variabel epps yang terakhir ini adalah semakin besar skornya maka akan semakin besar pula kemungkinan seseorang untuk menyerang pendapat orang lain dan senang berkonfrontasi sedangkan semakin kecil skornya maka semakin besar kemungkinan untuk memiliki kepribadian yang tenang dan menghindari konflik.

Kesimpulan

Bahwa Tes Psikotes EPPS merupakan cara yang cukup cepat dan tepat dalam mengetahui kepribadian seseorang, bahkan tes ini sangat kuat dalam menggambarkan watak seseorang dimana hasilnya akan sangat membantu dalam proses konseling dan riset.

Namun sebagai sebuah tes maka ada beberapa kelemahan yang ada pada tes ini yaitu antara lain : Kerumitan dalam pemberian skor dimana membutuhkan ketelitian dan kejelian, serta adanya beberapa pertanyaan yang tidak sesuai kehidupan sebenarnya.

Dalam Tes ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, namun selaknya sebagai manusia tentunya semua harus berimbang maka yang terbaik adalah menyeimbangkan jawaban yang akan kita tulis atau jawab.

Demikian sobat majalah militer pembahasan kita kali ini tentang Tips dan Cara Mengerjakan Tes Psikotes EPPS TNI-POLRI dan PNS, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang Jenis – jenis tes psikotes dan interpretasinya. Semoga sukses, Semangat Pagi, pagi, pagi …

Baca Juga

error: Alert: Content is protected !!